
Sumber: antaranews.com
Ahli Warta – Sebuah laporan yang dirilis pada Selasa (18/3) mengungkapkan bahwa tingkat kepercayaan diri para CEO di Singapura mengalami penurunan signifikan. Faktor utama yang menjadi perhatian mereka adalah inflasi serta tekanan harga yang semakin meningkat.
Berdasarkan hasil Survei Prospek CEO EY-Parthenon, kepercayaan diri eksekutif di Singapura tercatat mengalami penurunan dari 72 persen pada September 2024 menjadi 54 persen. Survei ini melibatkan 1.200 pemimpin bisnis dari berbagai belahan dunia, termasuk 40 CEO yang berasal dari Singapura.
Meskipun terjadi penurunan kepercayaan diri, lebih dari separuh pemimpin bisnis di negara tersebut tetap merasa optimistis terhadap peluang untuk merombak model bisnis mereka demi menghadapi tantangan masa depan. Mereka menilai bahwa dengan strategi yang tepat, perusahaan masih dapat bertahan di tengah situasi ekonomi yang tidak menentu.
Sebaliknya, tren yang berbeda justru terlihat di tingkat global. Kepercayaan diri para CEO dunia mengalami peningkatan dari 70,5 persen pada September 2024 menjadi 73,5 persen. Hal ini terjadi meskipun mereka dihadapkan pada berbagai tantangan, seperti pesatnya perkembangan teknologi, perubahan dalam agenda keberlanjutan, serta ketegangan geopolitik yang terus berlanjut. Hampir setengah dari para CEO global memprediksi bahwa tantangan ini akan semakin kompleks pada tahun 2025.
Dalam laporan tersebut, Andre Toh, yang menjabat sebagai pemimpin pemodelan dan ekonomi untuk EY ASEAN dan Asia-Pasifik Valuation, menyatakan bahwa kombinasi antara tingginya biaya operasional secara global serta meningkatnya ketidakpastian geopolitik dan makroekonomi telah menjadi beban bagi para pemimpin bisnis di Singapura. Pernyataan ini dikutip dari laporan surat kabar lokal The Business Times.
Selain itu, kondisi ekonomi global yang masih belum stabil turut memperburuk situasi. Ketidakpastian terkait kebijakan suku bunga, perubahan regulasi perdagangan internasional, serta gangguan rantai pasokan juga disebut sebagai faktor yang memperlemah optimisme para CEO Singapura. Dengan semakin tingginya tekanan dari berbagai aspek tersebut, banyak perusahaan di negara ini harus beradaptasi dengan cepat untuk menjaga stabilitas operasional mereka.
Meski demikian, para pemimpin bisnis di Singapura tetap berupaya mencari solusi untuk mengatasi berbagai tantangan ini. Beberapa di antaranya mulai beralih ke strategi digitalisasi yang lebih agresif guna meningkatkan efisiensi dan mengurangi ketergantungan pada faktor eksternal yang sulit dikendalikan. Selain itu, inovasi dalam model bisnis juga menjadi salah satu langkah yang diambil guna memastikan keberlanjutan perusahaan di masa depan.
Sementara itu, peningkatan kepercayaan diri CEO global menunjukkan bahwa banyak pemimpin bisnis di luar Singapura yang melihat peluang baru di tengah berbagai tantangan. Beberapa sektor, seperti teknologi dan energi terbarukan, menjadi fokus utama investasi karena dianggap memiliki potensi pertumbuhan yang lebih besar dibandingkan sektor tradisional.
Dalam menghadapi kondisi ekonomi yang penuh ketidakpastian, banyak perusahaan global juga lebih fleksibel dalam menyusun strategi bisnis mereka. Adaptasi terhadap tren baru, seperti penggunaan kecerdasan buatan dalam operasional bisnis dan penerapan model kerja hybrid, dianggap sebagai faktor yang membantu meningkatkan kepercayaan diri para pemimpin perusahaan di tingkat global.
Di sisi lain, para pengamat ekonomi menilai bahwa meskipun kepercayaan diri CEO Singapura mengalami penurunan, peluang untuk pulih tetap ada. Pemerintah dan sektor swasta diharapkan dapat bekerja sama untuk menciptakan kebijakan yang lebih mendukung pertumbuhan bisnis serta memberikan kepastian dalam aspek regulasi dan kebijakan ekonomi.
Secara keseluruhan, meskipun situasi saat ini menunjukkan penurunan kepercayaan diri di kalangan pemimpin bisnis Singapura, optimisme untuk beradaptasi dan bertahan di tengah tantangan ekonomi masih tetap ada. Dengan strategi yang tepat serta dukungan dari berbagai pihak, diharapkan dunia usaha di Singapura dapat kembali bangkit dan menghadapi masa depan dengan lebih percaya diri.