
Ahli Warta – Pada Senin, 16 Desember 2024, sebuah kapal perang Angkatan Laut Amerika Serikat (AS), USS Savannah, tiba di Kamboja. Kunjungan ini menjadi yang pertama dalam delapan tahun ke negara yang sebelumnya sering dikaitkan dengan China di kawasan Asia Tenggara. Kedatangan kapal tersebut, yang berlabuh di Pelabuhan Sihanoukville, Teluk Thailand, selama lima hari, menandakan adanya peningkatan hubungan antara AS dan Kamboja yang sebelumnya mengalami ketegangan.
Komandan kapal USS Savannah, Daniel A. Sledz, mengungkapkan kegembiraannya bisa kembali setelah delapan tahun untuk memperkuat hubungan AS dengan Kamboja. Kapal tersebut termasuk dalam kelas Littoral Combat Ship dan membawa 103 kru. Kunjungan ini menunjukkan adanya upaya untuk memperbaiki hubungan kedua negara yang sebelumnya sering terhambat oleh ketegangan politik.
Sebelum kedatangan kapal ini, hubungan antara AS dan Kamboja sering kali mengalami hambatan, terutama terkait kritik AS terhadap pelanggaran hak asasi manusia dan penindasan politik di Kamboja. Selain itu, AS juga khawatir dengan kedekatan Kamboja dengan China, yang dianggap dapat memberi Beijing akses ke pangkalan militer di Teluk Thailand, tidak jauh dari lokasi kapal USS Savannah bersandar. Namun, laporan baru-baru ini menunjukkan adanya inisiatif untuk memperbaiki hubungan antara kedua negara.
Kementerian Pertahanan Kamboja menyatakan bahwa kunjungan ini diatur setelah permintaan dari pihak AS. Tujuan utama dari kunjungan ini adalah untuk memperkuat persahabatan dan mempromosikan kerja sama bilateral antara kedua negara. Dua hari sebelum kedatangan kapal, Kementerian Luar Negeri Kamboja juga mencatat adanya kemajuan dalam hubungan dan kerja sama bilateral, serta pemulihan kerja sama militer-ke-militer antara Kamboja dan AS.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin, juga telah mengunjungi Kamboja pada bulan Juni 2024. Dalam kunjungannya, Austin bertemu dengan Perdana Menteri Hun Manet, yang juga merupakan lulusan dari Akademi Militer AS di West Point. Diskusi antara Austin dan pejabat Kamboja berfokus pada memperkuat hubungan pertahanan kedua negara dan mendukung perdamaian serta keamanan regional.
Namun, AS masih memiliki kekhawatiran terkait dengan peningkatan fasilitas Pangkalan Angkatan Laut Ream yang dekat dengan Sihanoukville. Pangkalan ini, yang terletak di wilayah strategis dekat Selat Malaka, menjadi perhatian AS karena dianggap bisa mendukung kepentingan China di kawasan tersebut. Sejak 2019, laporan menyebutkan bahwa China berupaya untuk membangun pangkalan militer permanen di Ream, yang akan mempermudah akses mereka ke Selat Malaka, salah satu jalur pengiriman utama antara Laut China Selatan dan Samudra Hindia.
Meskipun China terlibat dalam pendanaan perluasan pangkalan tersebut, pemerintah Kamboja membantah bahwa mereka memberikan hak istimewa kepada China di pangkalan itu. Pada September 2024, Kementerian Pertahanan Kamboja mengungkapkan bahwa China telah memberikan dua kapal perang yang sudah lama berada di pangkalan tersebut dan akan menyerahkan dua korvet Type 56 baru pada tahun depan.
Kunjungan USS Savannah ke Sihanoukville juga diharapkan menjadi momen untuk memperkuat hubungan antara angkatan laut kedua negara. Kapten Angkatan Laut Kamboja, Mean Savoeun, yang juga menjabat sebagai wakil komandan Pangkalan Angkatan Laut Ream, menyambut dengan antusias kedatangan kapal AS. Savoeun berharap kunjungan ini akan mempererat kerja sama antara angkatan laut Kamboja dan AS, serta memperkuat hubungan diplomatik keduanya di masa depan.
Dalam kunjungan ini, selain pertemuan dengan pejabat setempat, akan ada pula kegiatan seperti kompetisi olahraga persahabatan antara kru Angkatan Laut AS dan Angkatan Laut Kamboja. Kunjungan ini juga mencakup pertemuan kerja dengan komandan Pangkalan Angkatan Laut Ream, yang menunjukkan langkah konkret dalam memperbaiki hubungan kedua negara melalui kerjasama militer.
Kehadiran kapal perang AS ini, meskipun penuh dengan simbolisme, tetap memunculkan pertanyaan seputar hubungan Kamboja dengan China dan dampaknya terhadap stabilitas kawasan. Namun, di balik ketegangan yang ada, kedatangan USS Savannah di Sihanoukville menjadi langkah penting menuju pemulihan hubungan dan memperkuat kerja sama antara AS dan Kamboja di masa depan.