7 April 2025
Jenazah Warga Desa Tunggal Jaya Ditemukan Setelah Diduga Dimangsa Harimau di Kebun Kelapa Sawit

https://www.antaranews.com

Ahli Warta – Warga Desa Tunggal Jaya, Ibnu Oktavianto, yang berusia 22 tahun, ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di kebun kelapa sawit pada Selasa malam, 7 Januari 2024. Korban, yang diduga dimangsa oleh seekor harimau, ditemukan oleh masyarakat setempat sekitar pukul 23.30 WIB. Peristiwa ini terjadi di wilayah Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, yang langsung mendapatkan perhatian dari pihak kepolisian dan warga setempat.

Kepala Kepolisian Resor Mukomuko, AKBP Yana Supriatna, mengungkapkan bahwa kejadian ini bermula pada sore hari, tepatnya sekitar pukul 15.00 WIB. Pada waktu tersebut, korban diketahui sedang melakukan rutinitasnya mengambil rumput di lahan perkebunan kelapa sawit milik Ari Cahyono. Namun, setelah beberapa jam berlalu, sekitar pukul 22.00 WIB, korban belum juga kembali ke rumahnya. Keluarga, yang khawatir dengan keberadaan korban, segera menghubungi tetangga sekitar untuk mencari tahu.

Sekitar pukul 22.10 WIB, masyarakat mulai berinisiatif mencari korban dengan menyusuri seluruh kebun yang ada di Desa Tunggal Jaya. Warga setempat melakukan pencarian yang melibatkan beberapa orang, namun hingga pukul 23.30 WIB, korban masih belum ditemukan. Pencarian yang semakin intensif membuahkan hasil ketika korban akhirnya ditemukan dalam keadaan sudah meninggal dunia di kebun kelapa sawit milik Ari Cahyono. Berdasarkan dugaan sementara, korban menjadi mangsa serangan harimau yang memang sering kali terlihat di sekitar wilayah tersebut.

Setelah penemuan jenazah, sekitar pukul 01.30 WIB, masyarakat bersama dengan anggota Polsek Teras Terunjam melakukan evakuasi terhadap jenazah korban. Proses evakuasi ini dilakukan dengan hati-hati dan penuh kehati-hatian, mengingat potensi ancaman dari hewan buas yang masih bisa berada di sekitar lokasi kejadian. Jenazah korban kemudian dibawa ke rumah duka untuk disemayamkan.

Terkait kejadian ini, ada tiga saksi yang memberikan keterangan kepada pihak kepolisian. Mereka adalah Argiat Mako (26), seorang petani dari Desa Tunggal Jaya; Rahmat Adi Wijaya (24), seorang buruh lepas dari desa yang sama; dan Bagas Saputra (18), buruh lepas yang juga berasal dari Desa Tunggal Jaya. Ketiga saksi ini turut membantu dalam memberikan informasi mengenai kejadian tersebut yang kemudian digunakan oleh polisi untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut.

Pihak Kepolisian Resor Mukomuko masih terus melakukan pendalaman untuk memastikan penyebab pasti kematian korban, serta untuk menyelidiki kemungkinan adanya serangan lainnya yang dilakukan oleh harimau atau hewan buas lainnya. Polisi juga terus berkoordinasi dengan pihak terkait, termasuk BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam), untuk mencegah adanya kejadian serupa di masa depan dan memastikan keamanan warga setempat.

Pencarian yang dilakukan oleh masyarakat setempat menunjukkan betapa pentingnya kerja sama antara warga dan aparat keamanan dalam menjaga keselamatan bersama. Dalam situasi seperti ini, peran masyarakat sangat vital, mengingat potensi ancaman dari hewan buas yang bisa muncul kapan saja. Di sisi lain, kejadian ini juga menjadi perhatian serius bagi pihak berwenang, yang perlu melakukan upaya lebih dalam melindungi masyarakat dari ancaman hewan liar di daerah-daerah yang berbatasan dengan hutan atau kebun.

Kejadian ini mengingatkan kita akan pentingnya kewaspadaan terhadap potensi bahaya yang ada di sekitar kita, terutama di daerah yang memiliki ekosistem alami dan keberadaan satwa liar seperti harimau.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *