30 April 2025
Iran Akan Menanggapi Surat Trump

Sumber: antaranews.com

Ahli Warta – Pemerintah Iran mengonfirmasi bahwa surat yang dikirim oleh Presiden Amerika Serikat (AS) saat itu, Donald Trump, telah diterima dan akan ditanggapi setelah melalui proses evaluasi yang menyeluruh. Pernyataan ini disampaikan pada Senin (17/3) oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Esmaeil Baghaei, dalam sebuah konferensi pers.

Baghaei menjelaskan bahwa tidak ada alasan bagi pemerintah Iran untuk mempublikasikan isi pesan tersebut kepada masyarakat saat ini. Ia menambahkan bahwa sebagian besar laporan media yang membahas surat itu bersifat spekulatif dan tidak sepenuhnya mencerminkan isi pesan sebenarnya.

Menurutnya, isi surat yang dikirim oleh Trump tidak jauh berbeda dari berbagai pernyataan yang telah disampaikan secara terbuka kepada publik. Surat tersebut hanya mengulangi beberapa poin yang sebelumnya telah disebutkan dalam pidato-pidatonya. Oleh karena itu, Iran memilih untuk meresponsnya melalui jalur diplomasi yang sesuai setelah proses peninjauan selesai dilakukan.

Surat dari Trump diketahui telah dikirimkan kepada Teheran pada Rabu lalu melalui Anwar Gargash, penasihat diplomatik Presiden Uni Emirat Arab (UEA). Pekan sebelumnya, Trump sempat mengumumkan bahwa dirinya telah mengirimkan surat kepada para pemimpin Iran dengan tujuan membahas kesepakatan nuklir.

Dalam pernyataan resminya, Trump mengungkapkan harapannya agar Iran bersedia untuk membuka jalur negosiasi demi mencapai kesepakatan yang lebih baik bagi negara tersebut. Namun, di saat yang sama, ia juga memberikan peringatan mengenai kemungkinan tindakan militer jika negosiasi tidak berjalan seperti yang diharapkan oleh Washington.

Sementara itu, Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, secara tegas mengecam pendekatan yang dilakukan oleh Trump. Ia menyebut bahwa ancaman dan tekanan yang diberikan oleh AS merupakan bentuk intimidasi yang tidak dapat diterima oleh Iran.

Menurut Khamenei, permintaan beberapa negara kuat yang ingin memaksa Iran untuk melakukan perundingan bukanlah upaya tulus untuk menyelesaikan permasalahan yang ada. Ia menegaskan bahwa tujuan utama mereka adalah untuk menekan Iran agar tunduk terhadap keinginan mereka. Oleh karena itu, ia menegaskan bahwa Republik Islam Iran tidak akan menerima tuntutan tersebut.

Pada tahun 2018, kebijakan luar negeri AS terhadap Iran mengalami perubahan drastis setelah Trump secara sepihak menarik negaranya keluar dari kesepakatan nuklir Iran yang telah disepakati pada tahun 2015. Langkah ini diikuti dengan pemberlakuan kembali sanksi ekonomi yang ketat terhadap Teheran, yang berdampak pada perekonomian negara tersebut.

Meskipun Iran tetap menjalankan komitmennya dalam perjanjian nuklir selama lebih dari satu tahun setelah AS menarik diri, pemerintah Teheran secara bertahap mulai mengurangi kewajiban mereka. Langkah ini diambil karena Iran merasa bahwa negara-negara lain yang masih menjadi bagian dari perjanjian tersebut gagal memberikan perlindungan terhadap kepentingan ekonomi dan politik Iran dari dampak sanksi AS.

Dengan meningkatnya ketegangan antara kedua negara, Iran tetap mempertahankan sikapnya bahwa setiap negosiasi harus didasarkan pada prinsip kesetaraan dan penghormatan terhadap kedaulatan negara. Hingga kini, belum ada kepastian mengenai bagaimana dan kapan Iran akan memberikan tanggapannya terhadap surat yang dikirim oleh Trump. Namun, jelas bahwa Iran tidak akan menerima tekanan sepihak yang dapat merugikan kepentingan nasionalnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *