
Sumber: antaranews.com
Ahli Warta – Pemerintah China menegaskan dukungannya terhadap berbagai upaya yang bertujuan untuk menghentikan pertempuran di Ukraina. Pernyataan ini disampaikan oleh Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning, dalam konferensi pers yang berlangsung pada Rabu. Ia menyatakan bahwa segala inisiatif yang mengarah pada penghentian konflik dinilai sebagai bagian dari langkah penting dalam mencapai perdamaian yang berkelanjutan.
Pernyataan tersebut muncul sebagai tanggapan atas komunikasi yang dilakukan antara pemimpin Rusia dan Amerika Serikat melalui sambungan telepon. Pada Selasa, Kremlin mengonfirmasi bahwa Presiden Rusia, Vladimir Putin, telah berbicara langsung dengan Presiden AS, Donald Trump.
Dalam pembicaraan tersebut, Putin dikabarkan menyetujui usulan yang diajukan oleh Trump mengenai penghentian serangan terhadap infrastruktur energi di Ukraina untuk jangka waktu 30 hari. Keputusan ini dianggap sebagai langkah awal dalam meredakan ketegangan yang telah berlangsung sejak konflik berkecamuk.
Mao Ning menegaskan bahwa sejak awal krisis, China selalu mendorong penyelesaian melalui jalur diplomasi dan negosiasi. Ia menjelaskan bahwa pendekatan tersebut diyakini sebagai cara paling efektif untuk mencapai stabilitas dan mencegah eskalasi lebih lanjut.
Menurut Mao, Beijing tetap berkomitmen untuk berperan sebagai pihak yang netral dan konstruktif dalam membantu proses perdamaian. Ia juga menekankan bahwa upaya diplomasi yang dilakukan berbagai negara harus terus didorong agar pertempuran di Ukraina dapat segera dihentikan.
Dalam beberapa bulan terakhir, China berulang kali menyuarakan perlunya solusi politik terhadap konflik yang sedang berlangsung. Selain itu, China juga telah mengajukan berbagai proposal untuk mendorong negosiasi antara pihak-pihak yang bertikai. Namun, hingga saat ini, solusi yang diusulkan belum menghasilkan kesepakatan konkret di antara kedua belah pihak.
Sikap netral China dalam konflik ini telah menjadi perhatian komunitas internasional. Sebagai salah satu kekuatan global, China memiliki pengaruh signifikan dalam dinamika geopolitik, termasuk dalam konflik yang terjadi di Ukraina. Oleh karena itu, keterlibatan Beijing dalam mendorong perundingan damai dianggap sebagai faktor yang dapat membantu meredakan ketegangan di kawasan tersebut.
Meskipun berbagai negara Barat terus memberikan dukungan militer kepada Ukraina, China tetap menekankan bahwa solusi terbaik bukanlah melalui jalur kekerasan, melainkan melalui dialog yang konstruktif. Mao Ning juga menyampaikan bahwa China akan terus berkomunikasi dengan berbagai pihak untuk membantu menciptakan kondisi yang memungkinkan bagi terwujudnya perdamaian.
Dalam pernyataan sebelumnya, Beijing telah menegaskan bahwa setiap negara memiliki hak untuk menentukan kebijakan luar negerinya sendiri, termasuk dalam menjalin hubungan dengan negara lain. Namun, China juga mengingatkan bahwa stabilitas global hanya dapat dicapai melalui kerja sama dan penghormatan terhadap prinsip-prinsip hukum internasional.
Meskipun terdapat berbagai tantangan dalam mencapai kesepakatan gencatan senjata yang bersifat permanen, langkah-langkah awal seperti penghentian serangan terhadap infrastruktur energi dinilai sebagai indikasi bahwa kemungkinan untuk berdialog masih terbuka.
Sebagai salah satu aktor utama dalam percaturan politik dunia, China terus memantau perkembangan situasi di Ukraina dan berupaya mendorong setiap langkah yang dapat membawa kawasan tersebut menuju perdamaian. Mao Ning menegaskan bahwa negaranya akan terus bekerja sama dengan komunitas internasional untuk memastikan bahwa konflik ini dapat diselesaikan dengan cara yang adil dan berkelanjutan.
Upaya yang dilakukan oleh berbagai pihak, termasuk Rusia dan Amerika Serikat, dalam mencapai gencatan senjata diharapkan dapat membuka jalan bagi pembicaraan yang lebih luas. Dengan adanya komitmen dari berbagai negara untuk mendukung proses diplomasi, harapan untuk menghentikan konflik di Ukraina masih tetap ada.