
Sumber: antaranews.com
Ahli Warta – Aqsa Working Group (AWG) mengecam keras serangan udara yang kembali dilakukan oleh Israel di seluruh wilayah Jalur Gaza pada Selasa dini hari (18/3), tepat saat warga Palestina tengah bersiap untuk menjalani sahur. Dalam pernyataan yang dirilis di Jakarta pada Rabu, AWG menegaskan bahwa tindakan brutal yang dilakukan rezim Israel di bawah kepemimpinan Benjamin Netanyahu merupakan bentuk kejahatan kemanusiaan yang melanggar hukum internasional.
Menurut AWG, serangan tersebut menunjukkan bahwa Israel semakin frustrasi dalam menghadapi situasi yang berkembang, terutama setelah mengalami kebuntuan dalam perundingan gencatan senjata tahap kedua. Organisasi tersebut juga menilai bahwa tindakan Israel tidak hanya didukung, tetapi juga diperkuat oleh Amerika Serikat, yang terus memasok senjata bagi pasukan Zionis.
Serangan udara yang dilakukan saat sebagian warga Palestina masih menyiapkan sahur, sementara sebagian lainnya bahkan tidak memiliki makanan untuk dikonsumsi, telah mengakibatkan lebih dari 300 korban jiwa. Mayoritas korban yang tewas dalam serangan tersebut adalah perempuan dan anak-anak.
AWG menegaskan bahwa tindakan Israel tidak berhenti pada blokade yang menyebabkan kelaparan dan kematian bagi anak-anak Palestina, tetapi juga terus berlanjut dengan serangan brutal yang bahkan tidak menghormati bulan Ramadan. Tindakan tersebut, menurut AWG, hanya bisa dilakukan oleh entitas yang tidak memiliki hati nurani.
Lebih lanjut, AWG menyatakan bahwa serangan tersebut menjadi bukti nyata bahwa tujuan utama Israel adalah melakukan genosida dan pembersihan etnis terhadap rakyat Palestina di Gaza. Mereka juga menilai bahwa Netanyahu sengaja menggagalkan upaya gencatan senjata tahap kedua demi melanjutkan kekejaman terhadap warga Palestina.
Sebagai bentuk perlawanan terhadap tindakan Israel, AWG menyerukan kepada seluruh negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) agar segera memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel, mengusir duta besar mereka, serta membekukan seluruh aset yang dimiliki oleh entitas Zionis di negara masing-masing. Menurut AWG, langkah tersebut menjadi satu-satunya cara efektif untuk menghentikan impunitas yang selama ini dinikmati oleh Israel serta membuka jalan bagi kemerdekaan Palestina.
Selain itu, AWG juga meminta PBB dan negara-negara Arab agar segera mengadakan pertemuan darurat guna memperkuat dukungan terhadap rakyat Palestina yang terus berjuang melawan pendudukan Israel.
Tak hanya menyampaikan pesan kepada pemimpin dunia, AWG juga memperingatkan rakyat Amerika Serikat agar segera menjauhkan diri dari pengaruh Zionis. Mereka menilai bahwa Israel hanya membawa kehancuran dan kehinaan bagi AS serta telah menjadi parasit yang mengendalikan kebijakan luar negeri negara tersebut selama bertahun-tahun.
Lebih lanjut, AWG menyerukan agar masyarakat Amerika berhenti mendukung pemimpin mereka yang terus membela Israel dalam melakukan kejahatan di Palestina. Menurut organisasi tersebut, dua pihak ini hanya akan membawa umat manusia pada kehancuran, dan perundingan internasional tidak lagi relevan ketika berhadapan dengan kepentingan Zionis.
Sebagai langkah nyata dalam mendukung perjuangan Palestina, AWG mengajak seluruh masyarakat dunia, terutama umat Muslim, untuk tetap teguh dalam perlawanan dan terus menggalakkan gerakan boikot terhadap semua produk yang memiliki keterkaitan dengan Israel. Gerakan boikot ini diyakini sebagai salah satu cara efektif untuk menekan rezim Zionis dan mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina serta pembebasan Masjid Al-Aqsa.
Melalui pernyataan ini, AWG menegaskan bahwa perjuangan melawan pendudukan Israel tidak hanya tentang membela Palestina, tetapi juga tentang mewujudkan perdamaian dunia yang sejati. Oleh karena itu, mereka mengajak semua pihak untuk tetap bersatu dalam menegakkan keadilan dan menentang segala bentuk penjajahan.