19 April 2025
Lonjakan Permintaan Robot Humanoid di China

Sumber: antaranews.com

Ahli Warta – Dalam sebuah pertunjukan di Hangzhou, pusat teknologi di China timur, belasan robot humanoid menampilkan gerakan yang selaras dengan musik yang ceria. Dengan sendi-sendi yang bergerak mengikuti ritme, robot-robot tersebut berhasil menarik perhatian penonton dan mendapatkan sorak-sorai meriah.

Pertunjukan ini mencerminkan tren baru di mana semakin banyak perusahaan dan individu memanfaatkan robot humanoid untuk acara pameran, hiburan, dan siaran langsung guna menarik perhatian publik. Keberadaan robot ini semakin populer sejak awal tahun, terutama setelah satu armada robot dari Unitree—perusahaan rintisan robotika asal China—menampilkan tarian yang tersinkronisasi dalam balutan jaket warna-warni saat Gala Festival Musim Semi. Acara tersebut menjadi salah satu siaran paling banyak ditonton di China dan meningkatkan minat terhadap penyewaan robot humanoid.

Sejak awal Februari, pemesanan untuk penyewaan robot humanoid G1 dari Unitree mengalami lonjakan yang signifikan. Gao Lai, seorang pelaku bisnis penyewaan robot selama lebih dari satu dekade, mengungkapkan bahwa permintaan meningkat pesat hingga pemesanan sudah penuh sampai akhir Maret.

Di Hangzhou, kota tempat pertunjukan tersebut berlangsung, bisnis penyewaan robot berkembang dengan pesat. Harga sewa robot humanoid bervariasi, berkisar antara 8.000 hingga 15.000 yuan per hari. Dengan meningkatnya permintaan, diperkirakan pendapatan bisnis penyewaan robot akan meningkat hingga 80 persen tahun ini.

Selain disewakan, robot humanoid juga mulai diperkenalkan ke pasar dengan harga yang cukup tinggi. Model G1 dari Unitree ditawarkan mulai dari 99.000 yuan, sementara model H1 memiliki harga awal mencapai 650.000 yuan.

Permintaan robot humanoid tidak hanya berasal dari sektor hiburan, tetapi juga dari berbagai industri. Para pelaku industri menyebutkan bahwa semakin tingginya kebutuhan robot untuk acara bisnis, pameran, dan pertunjukan telah mendorong ekspansi pasar penyewaan robot di China. Beberapa platform perdagangan barang bekas, seperti Xianyu, bahkan menawarkan layanan penyewaan robot dengan biaya yang cukup tinggi, mencakup transportasi, penyesuaian mesin, serta dukungan teknis di lokasi.

Di Hangzhou, otoritas setempat merencanakan lebih banyak pertunjukan robot di berbagai lokasi, termasuk di area pedesaan. Zhang Jingcan, seorang pejabat distrik Yuhang, mengatakan bahwa menari bersama robot menjadi daya tarik tersendiri. Oleh karena itu, pihaknya berencana bekerja sama dengan berbagai perusahaan guna memperkenalkan teknologi kecerdasan buatan ke komunitas pedesaan.

Robot humanoid bukanlah konsep yang baru. Sejak pertama kali dikembangkan di Jepang pada tahun 1960-an, teknologi ini telah menjadi fokus dalam persaingan global. Profesor Xiong Rong dari Universitas Zhejiang, yang juga merupakan kepala Pusat Inovasi Robot Humanoid Zhejiang, menjelaskan bahwa persaingan industri robot humanoid semakin ketat, terutama setelah adanya perkembangan kecerdasan buatan.

CEO Unitree Robotics, Wang Xingxing, menyebutkan bahwa perkembangan kecerdasan buatan lebih cepat dari yang ia bayangkan. Algoritma perangkat lunak pada robot humanoid terus disempurnakan agar lebih lincah serta memiliki keterampilan yang lebih baik, termasuk dalam bidang hiburan seperti menari.

Meski begitu, masih terdapat tantangan dalam penerapan robot humanoid di skenario yang lebih kompleks, seperti di rumah atau dalam lingkungan bisnis yang membutuhkan interaksi fleksibel antara manusia dan robot. Wang memprediksi bahwa robot humanoid akan mencapai kemajuan signifikan dalam waktu dekat. Jika semua berjalan sesuai rencana, beberapa sektor industri atau layanan mungkin mulai menggunakan robot ini dalam satu atau dua tahun ke depan.

Namun, penerapan robot humanoid di rumah tangga diperkirakan akan menghadapi hambatan yang lebih besar karena adanya persyaratan keamanan yang ketat. Profesor Xiong menegaskan bahwa keamanan dalam interaksi manusia dan robot harus menjadi prioritas utama. Tanpa jaminan keamanan, produksi robot secara massal akan sulit terwujud.

Banyak pelaku industri sepakat bahwa tujuan akhir pengembangan robot humanoid adalah menciptakan mesin serba guna yang dapat beradaptasi di berbagai lingkungan serta mampu melakukan beragam tugas tanpa bergantung pada lokasi atau peralatan tertentu. Untuk mencapai hal tersebut, diperlukan inovasi berkelanjutan dalam kecerdasan buatan, manufaktur canggih, serta material baru yang hanya dapat diwujudkan melalui kolaborasi antara akademisi dan industri.

Dengan meningkatnya permintaan dan kemajuan teknologi yang terus berkembang, industri robot humanoid di China diperkirakan akan mengalami pertumbuhan pesat dalam beberapa tahun mendatang. Berdasarkan laporan yang dirilis dalam Konferensi AI Dunia 2024 di Shanghai, nilai pasar robot humanoid di China pada tahun lalu diperkirakan mencapai 2,76 miliar yuan. Angka ini diprediksi akan meningkat menjadi 75 miliar yuan pada 2029, yang berarti China akan menguasai sekitar 32,7 persen dari pasar robot humanoid global.

Dengan tren yang terus berkembang ini, robot humanoid diperkirakan akan memainkan peran yang semakin besar di berbagai sektor, mulai dari hiburan hingga industri layanan, serta menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari di masa depan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *