
https://www.antaranews.com
Ahli Warta – Peristiwa tragis terjadi di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, pada Selasa (17/12), ketika sebuah longsor tebing setinggi 20 meter menimpa sebuah rumah warga di Dusun Gunung Wuluh, Desa Canggal, Kecamatan Candiroto. Longsor yang dipicu oleh hujan deras tersebut mengakibatkan seorang korban tewas, yakni Sri Wahyuti (70), sementara satu orang lainnya, Suryaningsing (9), selamat meskipun rumah yang mereka huni hancur total.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Temanggung, Totok Nur Setyanto, mengungkapkan bahwa longsor terjadi sekitar pukul 15:00 WIB. Saat itu, hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut membuat tanah di sekitar tebing yang terletak di bagian belakang rumah korban menjadi tidak stabil, hingga akhirnya longsor terjadi. Lokasi kejadian berada di area yang rawan longsor, dan peristiwa ini menyebabkan kerusakan parah pada bangunan rumah berukuran 9×7 meter milik Ratno (52), yang berada di RT 01/RW 06 Dusun Gunung Wuluh.
Menurut Totok, saat longsor terjadi, keluarga yang tinggal di rumah tersebut sedang berada di dalam rumah. Sri Wahyuti yang berusia 70 tahun sedang berada di kamar mandi untuk mencuci piring ketika longsor menimpa bagian belakang rumah, khususnya bagian dapur. Meskipun bangunan rumah terkena longsoran hanya pada bagian belakang, namun karena kondisi rumah yang miring, longsor menyebabkan keseluruhan bangunan roboh.
Pencarian korban dilakukan oleh tim SAR, yang melibatkan anggota BPBD, TNI, Polri, serta warga setempat. Setelah dilakukan pencarian lebih lanjut, pada pukul 20:00 WIB, petugas menemukan Sri Wahyuti dalam kondisi sudah meninggal dunia akibat tertimpa material longsoran. Suryaningsing, seorang anak berusia 9 tahun yang berada di rumah saat itu, ditemukan selamat meskipun rumah mereka hancur total. Beruntung, dia dapat keluar dari reruntuhan bangunan dan mendapatkan pertolongan.
Kejadian ini memicu kekhawatiran warga setempat akan potensi bencana lainnya mengingat kondisi geografis daerah tersebut yang rawan longsor. BPBD Kabupaten Temanggung menyatakan bahwa saat ini mereka tengah melakukan pemantauan dan memberikan bantuan kepada keluarga korban yang terdampak bencana ini. Pemerintah daerah juga mengimbau warga yang tinggal di daerah rawan longsor untuk lebih waspada, terutama dengan kondisi cuaca yang tidak menentu dan seringnya hujan deras yang dapat memicu longsor.
Masyarakat di sekitar wilayah rawan bencana juga diharapkan meningkatkan kewaspadaan dan mengikuti arahan dari pihak berwenang terkait langkah-langkah evakuasi dan penyelamatan dalam menghadapi bencana alam. BPBD Kabupaten Temanggung terus mengoptimalkan penanganan bencana dan memberikan informasi terkait kondisi cuaca serta tindakan pencegahan kepada masyarakat agar kejadian serupa dapat diminimalisir di masa mendatang.