
Sumber: antaranews.com
Ahli Warta – Tanah longsor yang terjadi di jalur menuju kawasan Gunung Bromo, tepatnya di Puncak Lajeng, Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, telah mendapat penanganan awal dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang. Peristiwa ini terjadi pada Jumat malam setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang, Sadono Irawan, menjelaskan bahwa longsor yang terjadi memiliki ketinggian tanah mencapai 10 meter, dengan lebar sekitar tujuh meter dan ketebalan tiga meter. Akibatnya, jalur Lajeng yang menjadi akses utama menuju Desa Ngadas hanya bisa dilalui dari satu arah karena separuh badan jalan tertutup oleh material longsor.
Informasi mengenai kejadian ini diterima BPBD Kabupaten Malang sekitar pukul 17.00 WIB. Hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi di wilayah Poncokusumo disebut sebagai pemicu utama longsor tersebut. Begitu laporan diterima, tim BPBD segera diterjunkan ke lokasi untuk melakukan asesmen serta berkoordinasi dengan sejumlah pihak terkait guna membahas langkah-langkah penanganan.
Koordinasi dilakukan bersama Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Pos Lapangan Tumpang, TNI, Polri, serta Pemerintah Desa Ngadas. Dalam upaya mitigasi, BPBD Kabupaten Malang telah memasang garis pembatas atau yellow line sebagai tanda peringatan bagi para pengguna jalan yang melintas di jalur tersebut.
Petugas yang berada di lokasi juga melakukan penyisiran untuk memastikan tidak ada korban jiwa akibat peristiwa tersebut. Berdasarkan hasil pemeriksaan, longsor ini tidak menimbulkan korban, baik luka maupun jiwa.
Meskipun jalur menuju kawasan Gunung Bromo tidak sepenuhnya tertutup, pengguna jalan diimbau untuk berhati-hati saat melintas karena kondisi jalan yang menyempit. Lalu lintas hanya bisa dilakukan secara bergantian dalam satu arah untuk menghindari risiko tambahan akibat material longsor yang masih berada di lokasi.
Terkait dengan proses pembersihan material longsor, Sadono menyatakan bahwa pembersihan baru dapat dilakukan pada Sabtu (15/3) mengingat kondisi yang sudah malam saat kejadian terjadi. Tim yang bertugas akan menggunakan alat berat untuk mempercepat proses pembersihan jalur sehingga akses menuju Gunung Bromo dapat kembali normal.
Peristiwa tanah longsor ini menjadi pengingat bagi masyarakat, terutama yang berada di daerah rawan bencana, untuk selalu waspada terhadap dampak cuaca ekstrem. Curah hujan yang tinggi di kawasan pegunungan sering kali menyebabkan tanah menjadi labil dan berisiko longsor. Oleh karena itu, pemantauan dan tindakan mitigasi perlu terus dilakukan untuk mengurangi dampak yang lebih besar di kemudian hari.
BPBD Kabupaten Malang juga mengimbau warga dan para wisatawan yang berencana menuju Gunung Bromo agar selalu memperhatikan kondisi cuaca sebelum melakukan perjalanan. Jika hujan deras masih terjadi, risiko longsor susulan bisa saja meningkat. Oleh karena itu, keselamatan harus menjadi prioritas utama bagi semua pihak yang melintas di jalur tersebut.
Dengan adanya respons cepat dari BPBD dan pihak terkait, diharapkan akses menuju Gunung Bromo bisa segera kembali normal, sehingga aktivitas masyarakat dan wisatawan tidak terganggu dalam waktu yang lama.