26 April 2025
Ratusan Keluarga Terdampak Banjir Bandang di Parigi Moutong

Sumber: antaranews.com

Ahli Warta – Banjir bandang yang melanda Kecamatan Palasa dan Tomini, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, telah mengakibatkan 253 kepala keluarga (KK) terdampak. Kejadian yang terjadi pada Kamis (13/3) tersebut membuat sebagian warga terpaksa mengungsi ke rumah kerabat mereka demi keselamatan.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Parigi Moutong, Amuruddin, mengungkapkan bahwa jumlah warga yang terdampak masih bersifat sementara, karena pendataan masih terus dilakukan. Saat ini, Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD tengah melakukan asesmen di lapangan guna mengumpulkan data terkait jumlah korban serta dampak kerusakan yang ditimbulkan oleh banjir.

Berdasarkan kajian cepat yang telah dilakukan, sebanyak enam desa di dua kecamatan menjadi wilayah terdampak. Di Kecamatan Palasa, desa yang mengalami dampak cukup parah adalah Ogoansam, Bambasiang, dan Ulatan. Sementara itu, di Kecamatan Tomini, banjir menerjang Desa Tomini Barat, Tomini Utara, dan Tomini.

Selain mengumpulkan data korban, BPBD juga telah mulai menyalurkan bantuan kepada warga terdampak. Namun, Amuruddin menjelaskan bahwa bantuan yang telah didistribusikan masih terbatas, dan masyarakat sangat membutuhkan tambahan logistik, terutama makanan siap saji.

Sejalan dengan upaya BPBD, Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong juga sedang menyiapkan logistik tambahan untuk memastikan kebutuhan dasar masyarakat terpenuhi. Mengingat musibah ini terjadi saat bulan Ramadan, bantuan berupa makanan siap saji diharapkan dapat menjadi alternatif bagi warga yang kesulitan mendapatkan bahan pangan.

Dampak banjir bandang ini cukup signifikan, dengan beberapa rumah warga mengalami kerusakan. Lima rumah di wilayah terdampak dilaporkan mengalami rusak ringan, sedangkan tiga rumah di Desa Ogoansam mengalami rusak berat. Sementara itu, di Desa Bambasiang, lima rumah warga dilaporkan hanyut terbawa arus.

Proses penanganan pascabanjir dilakukan secara serentak oleh berbagai organisasi perangkat daerah (OPD) di bawah koordinasi pemerintah setempat. Langkah ini diambil untuk mempercepat pemulihan kondisi wilayah terdampak dan memastikan bantuan dapat tersalurkan secara merata.

Hingga saat ini, akses menuju Desa Bambasiang masih terputus akibat terjangan banjir bandang. Begitu pula dengan Desa Ogoansam, yang jalannya hingga kini belum dapat dilalui. Kondisi ini menjadi tantangan tersendiri dalam upaya distribusi bantuan ke wilayah yang terdampak paling parah.

Banjir bandang yang melanda enam desa ini terjadi sekitar pukul 20.15 WITA. Kejadian tersebut dipicu oleh hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang mengguyur bagian hulu sungai di daerah setempat. Akibatnya, debit air meningkat secara drastis dan mengakibatkan aliran sungai meluap hingga menerjang permukiman warga.

Saat ini, tim BPBD bersama relawan dan aparat pemerintah daerah terus bekerja keras untuk menanggulangi dampak bencana. Fokus utama saat ini adalah pemulihan infrastruktur, distribusi bantuan, serta memastikan warga yang terdampak mendapatkan kebutuhan dasar mereka.

Diharapkan, akses jalan yang masih terputus dapat segera diperbaiki agar bantuan logistik dapat lebih mudah dijangkau oleh warga. Pemerintah setempat juga mengimbau masyarakat yang berada di wilayah rawan bencana untuk tetap waspada terhadap kemungkinan banjir susulan, terutama jika hujan deras kembali turun dalam beberapa hari ke depan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *