18 Juni 2025
Perusahaan sekuritas Jepang naikkan gaji dan tunjangan

Ahli Warta – Di tengah tantangan demografis Jepang yang semakin menua, perusahaan-perusahaan sekuritas besar di negara ini mulai beradaptasi dengan meningkatkan gaji dan tunjangan bagi pekerja yang memasuki usia pensiun. Langkah ini diambil sebagai upaya untuk mempertahankan sumber daya manusia (SDM) yang berpengalaman, di tengah jumlah penduduk yang menurun dan meningkatnya kekhawatiran terhadap kekurangan tenaga kerja.

Pekerja yang mencapai usia 60 tahun sering kali menghadapi penurunan gaji yang signifikan saat mereka kembali bekerja, dengan peran yang juga terbatas hanya pada pekerjaan administratif, seperti membuat dokumen. Namun, seiring dengan semakin mendalamnya kekurangan tenaga kerja, perusahaan-perusahaan besar di Jepang mulai berusaha mempertahankan pekerja senior dengan menawarkan kompensasi yang lebih baik dan tanggung jawab yang lebih besar sesuai dengan pengalaman mereka.

Di Daiwa Securities Group Inc., gaji untuk pekerja senior berusia 60 tahun ke atas telah meningkat rata-rata 15 persen dalam dua tahun terakhir. Nomura Holdings Inc. juga menambah tunjangan untuk pekerja senior dengan memberikan cuti sakit berbayar, setara dengan tunjangan yang diberikan kepada rekan-rekan mereka yang lebih muda. Selain itu, unit sekuritas dari Sumitomo Mitsui Financial Group Inc. juga turut menaikkan gaji untuk karyawan senior mereka selama dua tahun berturut-turut.

“Pengalaman dan keterampilan yang dimiliki oleh karyawan berusia 60 tahun ke atas sangat penting bagi perkembangan bisnis kami,” ujar Nomura, pialang terbesar di Jepang, dalam menanggapi pertanyaan dari Bloomberg. Mereka menyadari bahwa pekerja senior membawa nilai yang sangat berharga bagi perusahaan, terutama di pasar yang semakin kompetitif.

Berkaitan dengan penurunan angka kelahiran yang tajam di Jepang, perusahaan-perusahaan semakin menyadari pentingnya untuk menyesuaikan pola pikir mereka dalam mengelola tenaga kerja. Dalam laporan yang dikeluarkan oleh Keidanren, kelompok lobi bisnis terbesar di Jepang, disarankan agar perusahaan memotivasi karyawan yang lebih tua dengan memberikan upah yang sesuai dengan kinerja dan tanggung jawab pekerjaan mereka.

“Memperbarui kebijakan untuk melibatkan kembali tenaga kerja senior akan sangat penting bagi perusahaan yang ingin terus beroperasi atau berkembang,” kata Nobuhiro Maeda, analis senior dari NLI Research Institute. Ia menambahkan bahwa masalah kekurangan tenaga kerja di Jepang diperkirakan akan semakin parah di masa depan, sehingga perusahaan harus mengoptimalkan potensi tenaga kerja yang sudah ada.

Tahun lalu, hampir 14 persen dari total karyawan di sektor keuangan dan asuransi di Jepang berusia 60 tahun atau lebih. Sebaliknya, jumlah pekerja yang berusia 20 hingga 34 tahun mengalami penurunan signifikan, dari 36 persen pada tahun 2002 menjadi hanya 26 persen pada tahun 2023. Untuk mengatasi hal ini, banyak perusahaan Jepang yang mulai menerapkan kebijakan yang lebih inklusif terhadap pekerja senior.

Mitsubishi UFJ Financial Group Inc., pemberi pinjaman terbesar di Jepang, merencanakan kenaikan gaji hingga 40 persen bagi pekerja senior yang kembali bekerja setelah pensiun pada usia 60 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan Jepang semakin menyadari nilai yang dimiliki oleh karyawan senior, terutama dalam mengelola pasar obligasi yang mulai pulih setelah sekian lama terpengaruh kebijakan moneter yang ketat.

Selain itu, Daiwa Securities juga menghapus batasan usia untuk beberapa pekerjaan tertentu, memberikan kesempatan bagi pekerja senior untuk tetap berkontribusi dalam peran yang lebih aktif. Mizuho Securities Co. juga mengimplementasikan sistem baru yang memberi tunjangan kesejahteraan yang setara bagi karyawan yang kembali bekerja setelah pensiun.

Langkah-langkah ini semakin relevan bagi perusahaan-perusahaan di sektor pialang, yang mengandalkan pengalaman pekerja senior untuk menavigasi pasar yang sedang berkembang. Di anak perusahaan utama Nomura, jumlah karyawan yang dipekerjakan kembali setelah mencapai usia 60 tahun telah meningkat 20 persen sejak tahun 2019. Karyawan senior yang telah berpengalaman melalui krisis ekonomi dan kebangkitan pasar keuangan dianggap memiliki wawasan yang sangat berharga.

“Pengalaman mereka sangat bermanfaat, terutama bagi generasi yang belum pernah merasakan guncangan ekonomi besar,” kata Hideyasu Ban, analis Bloomberg Intelligence. Ia menambahkan bahwa pekerja senior memiliki wawasan yang bisa memperkaya strategi perusahaan dalam menghadapi tantangan pasar global yang terus berubah.

Dengan demikian, peningkatan gaji, tunjangan, dan perubahan kebijakan yang mendukung pekerja senior ini merupakan langkah penting yang diambil oleh perusahaan-perusahaan Jepang untuk mempertahankan tenaga kerja berpengalaman. Hal ini tidak hanya membantu mengatasi kekurangan tenaga kerja yang semakin nyata, tetapi juga memaksimalkan potensi karyawan yang sudah terbukti mampu mengelola tantangan dalam pasar yang dinamis.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *