
A male farmer who is using a shovel to dig the soil in his rice fields.
Ahli Warta – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa ketahanan pangan memiliki peran yang sangat penting untuk menjaga keberlanjutan pangan nasional, terutama di tengah berbagai tantangan global seperti perubahan iklim dan krisis geopolitik. Hal ini disampaikan dalam keterangan yang diberikan di Jakarta pada Kamis, setelah ia menghadiri Rapat Kerja Teknis (Rakernis) Badan Pemelihara Keamanan (Baharkam) Polri di Cianjur, Jawa Barat, pada Rabu (18/12).
Menurut Mentan, percepatan program swasembada pangan menjadi salah satu upaya utama pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan Indonesia. “Pemerintah berkomitmen untuk mempercepat program swasembada guna menghadapi ancaman perubahan iklim dan krisis geopolitik yang dapat memengaruhi ketahanan pangan kita,” ujarnya. Ia menekankan bahwa ketahanan pangan adalah fondasi yang sangat penting untuk menjamin ketersediaan pangan bagi masyarakat Indonesia, meskipun tantangan global semakin kompleks.
Dalam upaya mendukung swasembada pangan, Kementerian Pertanian (Kementan) telah berkolaborasi dengan berbagai pihak. Untuk sektor padi, Kementan bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI), sementara untuk komoditas jagung, Kementan menggandeng Kepolisian Republik Indonesia (Polri). Mentan menjelaskan bahwa Indonesia memiliki potensi lahan untuk pengembangan jagung hingga 1,2 juta hektare, dan ia berharap kerjasama yang erat antara berbagai pihak akan memastikan keberhasilan program ini.
“Kerja sama yang solid sangat dibutuhkan, terutama dalam pengawalan produksi jagung, untuk memastikan ketersediaan pangan yang mencukupi di tengah ketidakpastian global,” kata Mentan. Untuk mendukung program tersebut, Kementan telah menyiapkan berbagai sarana produksi yang diperlukan, seperti benih, pupuk, serta alat dan mesin pertanian (alsintan). Mentan juga menambahkan bahwa alsintan, seperti hand tractor, akan dibawa langsung ke lapangan untuk memudahkan petani, di samping menyediakan benih jagung untuk mencakup 1 juta hektare di seluruh Indonesia.
Mentan lebih lanjut menekankan pentingnya kolaborasi di tingkat daerah untuk menyukseskan program swasembada jagung. Kolaborasi antara Bhabinkamtibmas (polisi desa), Babinsa (tentara desa), dan penyuluh pertanian (PPL) akan sangat mendukung keberhasilan implementasi program tersebut. “Kolaborasi yang luar biasa antara berbagai pihak ini sangat penting untuk memastikan kesuksesan program ketahanan pangan,” ujar Mentan.
Dalam Rakernis yang sama, dilakukan pula penandatanganan nota kesepahaman antara Baharkam Polri dan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementan mengenai pengamanan dan pendampingan komoditas tanaman pangan. Selain itu, ada juga kerja sama antara Baharkam dan Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementan untuk pengamanan terhadap pupuk dan pestisida yang sangat dibutuhkan dalam mendukung ketahanan pangan.
Kepala Baharkam Polri, Komjen Pol Mohammad Fadil Imran, memberikan dukungan penuh terhadap program ketahanan pangan yang diprakarsai oleh Kementan, terutama dalam upaya meningkatkan produksi jagung. “Kami akan mendukung penuh pemerintah untuk meningkatkan ketahanan pangan, dengan fokus pada pengawalan produksi jagung di seluruh Indonesia,” kata Fadil.
Fadil menjelaskan bahwa peran Polri sangat penting dalam mendukung para petani di daerah-daerah untuk mengatasi berbagai tantangan yang mereka hadapi, seperti masalah lahan, penyediaan benih, dan pupuk. “Polri akan berperan aktif sebagai fasilitator untuk masyarakat, khususnya para petani dan kelompok tani, agar mereka bisa lebih mudah mengakses berbagai sumber daya yang dibutuhkan untuk meningkatkan produksi jagung,” ujarnya.
Sebagai langkah konkret, jajaran Baharkam akan diberikan pembekalan mengenai tata kelola penanaman jagung, dari proses awal hingga panen. “Polri akan membantu meningkatkan produktivitas jagung dengan menggerakkan sumber daya yang ada di seluruh wilayah, dan kami akan memulai proyek percontohan (pilot project) dalam peningkatan produksi jagung,” kata Fadil. Dengan demikian, kolaborasi antara Kementan dan Polri diharapkan dapat mempercepat pencapaian swasembada pangan di Indonesia, khususnya dalam komoditas jagung yang menjadi fokus utama program ini.