14 Mei 2025
Inovasi Robot Bedah China

Sumber: antaranews.com

Ahli Warta – Seorang dokter asal Prancis, Youness Ahallal, berhasil melakukan operasi bedah dari jarak 12.000 kilometer dengan menggunakan teknologi robotik canggih buatan China. Melalui sebuah konsol yang terletak di Shanghai, ia mengendalikan lengan-lengan robotik di Maroko untuk mengangkat tumor dari tubuh seorang pasien dengan presisi tinggi.

Robot bedah bernama Toumai telah dikembangkan untuk menjembatani kesenjangan geografis antara pasien dan tenaga medis. Dengan memanfaatkan teknologi telekomunikasi canggih, robot ini memungkinkan pencitraan berdefinisi tinggi secara waktu nyata serta pengendalian lengan robotik dari jarak jauh. Liu Yu, yang menjabat sebagai wakil presiden eksekutif Shanghai Microport Medbot (Group) Co., Ltd., menyatakan bahwa inovasi ini mampu meningkatkan akurasi dan keamanan dalam operasi jarak jauh.

Kemajuan ini memberikan manfaat besar bagi pasien yang tinggal di daerah terpencil atau yang memiliki keterbatasan akses terhadap layanan kesehatan berkualitas tinggi. Sebelumnya, operasi semacam ini mengharuskan dokter untuk melakukan perjalanan jauh dan membutuhkan banyak koordinasi. Namun, dengan teknologi yang terus berkembang, para dokter kini dapat menjalankan prosedur pembedahan dari lokasi yang berbeda secara efisien.

Sejauh ini, platform Toumai telah digunakan untuk menyelesaikan lebih dari 300 operasi jarak jauh, dengan catatan keselamatan yang sangat baik. Teknologi ini menjadi bukti bahwa China telah berkembang pesat dalam industri medis cerdas dan siap bersaing di tingkat global.

Pada Pameran Peralatan Medis China 2025 di Chongqing, berbagai inovasi berbasis kecerdasan buatan (AI) dan teknologi cloud turut dipamerkan. Sistem bedah bertenaga AI, platform diagnostik berbasis pembelajaran mendalam, serta perangkat robotik canggih menjadi sorotan utama dalam acara tersebut.

Dalam pameran itu, Liu juga menjelaskan bahwa robot Toumai dirancang untuk operasi invasif minimal. Teknologi ini memungkinkan dokter untuk menghilangkan batasan alami tangan manusia, termasuk getaran fisiologis, sehingga pembedahan dapat dilakukan dengan lebih stabil, aman, dan presisi.

Selain Toumai, perusahaan Longwood Valley MedTech yang berbasis di Beijing juga memamerkan robot bedah ortopedi pintar bernama ROPA. Robot ini dirancang untuk membantu dalam operasi penggantian sendi dan tulang belakang dengan menggunakan kecerdasan buatan untuk merekonstruksi gambar tiga dimensi berdasarkan hasil CT scan pasien.

Chen Peng, yang menjabat sebagai wakil presiden Longwood Valley MedTech, mengungkapkan bahwa dengan bantuan teknologi ini, pembuatan gambar tiga dimensi yang biasanya membutuhkan waktu satu hari dapat diselesaikan hanya dalam satu hingga tiga menit. Selain itu, durasi operasi juga dapat dikurangi hingga 30 persen, yang secara langsung mengurangi durasi anestesi serta potensi komplikasi pasca-operasi.

Tidak hanya bertindak sebagai asisten digital, robot ini juga berfungsi sebagai alat presisi tinggi dengan kemampuan pemosisian optik submilimeter. Lengan robotiknya yang stabil memastikan setiap tahap operasi dieksekusi dengan akurasi maksimal, sehingga risiko kesalahan dapat diminimalkan.

Dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi medis di China, pasar peralatan medis negara tersebut dilaporkan telah mencapai lebih dari 1,35 triliun yuan pada tahun 2024. Xin Guobin, yang menjabat sebagai wakil menteri perindustrian dan teknologi informasi, menekankan pentingnya integrasi teknologi seperti AI dan 5G dalam industri medis guna mempercepat transformasi digital di sektor kesehatan.

Menurutnya, pengembangan sistem diagnostik cerdas dan platform konsultasi medis jarak jauh harus terus didorong untuk meningkatkan efisiensi layanan kesehatan. Dengan demikian, pasien di berbagai belahan dunia dapat memperoleh perawatan yang lebih cepat dan berkualitas tinggi tanpa harus melakukan perjalanan jauh.

Inovasi dalam bidang robotika medis ini membuktikan bahwa teknologi dapat menjadi solusi bagi tantangan akses layanan kesehatan global. Ke depan, pengembangan lebih lanjut dalam teknologi robot bedah diyakini akan terus mempercepat revolusi di dunia medis, memungkinkan lebih banyak pasien untuk mendapatkan layanan kesehatan yang lebih baik tanpa batasan geografis.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *